Mangrove merupakan salah satu pembangkit tenaga penyerapan karbon alam dengan memperbaiki karbon melalui akar mereka di bawah air. Nilai ekonomi mangrove, jauh melampaui karbon. Mangrove menyediakan pengembangbiakan keanekaragaman hayati laut yang mendukung ekonomi masyarakat lokal. Dengan adanya Mangrove, bisa sampai 50 kali lebih hemat biaya daripada membangun Tanggul Laut yang terbuat dari Beton untuk perlindungan pantai, dan menghemat biaya yamg diperkiraan mencapai USD65 miliar pertahun secara global dalam menghindari kerugian akibat badai dan banjir. Mangrove menyediakan bentuk infrastruktur hijau.
Terkait hal tersebut, Wakil Ketua Komite Tetap Perencanaan dan Evaluasi Daerah Aliran Sungai, Hutan Lindung dan Mangrove, KADIN Indonesia yang juga Direktur Program IMPACT, Chintya Dian Astuti mengatakan bahwa selama beberapa dekade, Indika Energy Group (IEG) telah terlibat dalam pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sosial masyarakat di Indonesia utamanya dalam pelestarisan Mangrove. Salah satu programnya adalah Premier Tech IEG telah turut membantu membangun rumah dan sekolah, bisnis kecil hingga besar yang dialiri listrik, dan menyediakan pekerjaan bagi ribuan orang Indonesia, dan memberikan rasa komunitas dan tujuan untuk lebih banyak lagi.
“Tujuan Premier Tech IEG adalah memberi energi kepada Indonesia untuk masa depan yang berkelanjutan. Oleh karena itu keberlanjutan adalah elemen utama dalam setiap tindakan yang dibawanya berkontribusi Pembangunan Indonesia,” ungkap Chintya Dian.
Salah satu inisiatif unggulan keberlanjutan Premier Tech IEG adalah mangrove Rehabilitasi. Premier Tech IEG berkomitmen untuk menanam kembali dan memulihkan operasinya daerah. Di luar wilayah operasional, Premier Tech IEG telah menanam lebih dari 100.000 pohon mangrove di seluruh Indonesia. Di luar penanaman dan kegiatan rehabilitasi, Premier Tech IEG juga akan melakukan kerjasama dengan masyarakat, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia
Oleh karenanya demi masa depan berkelanjutan Indonesia di 2023, Indika Energy Bersama Indika Nature Inisiasi Program IMPACT (Indika Energy Mangrove Program in Action) ujar Chintya Dian, berkomitmen untuk melakukan program penanaman & rehabilitasi ekosistem mangrove di Indonesia. Ini adalah bagian dari komitmen untuk mendukung pemerintah secara luas dan mempertahankannya untuk mencapai netral karbon dan perlindungan keanekaragaman hayati di Indonesia. Rencananya, rehabilitasi mangrove di lahan seluas 250 hektare di kawasan biosfer yang terletak di 4 desa di Paser, Kalimantan Timur. Desa-desa tersebut adalah adalah Lori, Sungai Langir, Tajur dan Pasir Mayang.
Chintya Dian menyatakan berbeda dari yang lainnya, Premier Tech IEG bermaksud untuk berkolaborasi dan memberdayakan masyarakat selama proses penanaman dan pemantauan di masa depan. Earth Security, sebuah think tank investasi, menyediakan serangkaian model investasi, pengetahuan dan analisis untuk memperkuat dan skala Peluang bagi sektor swasta untuk berinvestasi di mangrove Konservasi dan restorasi untuk kepentingan masyarakat lokal dan ekonomi pesisir. Model keuangan Earth Security meliputi Investasi dalam Produksi Bakau-Udang Terpadu, Eco pariwisata, karbon biru dan infrastruktur pesisir alami.
Dengan investor, perusahaan asuransi dan perusahaan menawarkan wawasan untuk bagaimana mengukur peran dan dampak yang dapat dimainkan oleh sektor swasta di seluruh Indonesia dan negara-negara mangrove utama lainnya; dan yang berkolaborasi untuk mendukung tata kelola mangrove untuk keberlanjutan masa depan. Kedua program tersebut dapat membuat kolaborasi untuk mendukung tata kelola mangrove untuk untuk mendukung generasi mendatang.
Terkait dengan itu, Indika Energy mengadakan acara talkshow berjudul “Melindungi dan Merehabilitasi Mangrove Bersama Masyarakat Melalui Pemberdayaan”. Acara tersebut dilaksanakan di “Paviliun Indonesia” COP 28 – UNFCCC, Dubai, Uni Emirat Arab, Minggu, 3 Desember 2023 pukul 09:00 – 10.20 waktu UEA atau pukul 12.00 – 13.20 WIB yang di moderatori oleh Chintya Dian Astuti.
Talkshow ini kata Chintya Dian juga bertujuan untuk berbagi komitmen Indika Energy terhadap keberlanjutan; Berbagi diferensiasi dalam melakukan rehabilitasi mangrove dan pengakuan komitmen dari pemangku kepentingan potensial. Para peserta yang hadir diantaranya adalah UNFCCC-COP 28 Delegasi dari berbagai negara, khususnya pejabat pemerintah dan pembuat kebijakan, pakar mangrove, nonorganisasi pemerintah dan kelompok konservasi, masyarakat lokal, akademisi dan peneliti, aktivis lingkungan dan pemuda advokat, aktivisme mangrove muda dan global terkait lainnya lembaga yang dapat mengambil pelajaran dari pengalaman Indonesia dan memberi umpan balik untuk peningkatan.
Pembicara yang hadir diantaranya adalah Nani Hendiarti-Deputi Menteri Koordinator Bidang Kehutanan dan Manajemen Lingkungan Hidup, Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi yang bertindak sebagai keynote speakers dengan materi berjudul “Koordinasi dan Kolaborasi Tata Kelola Mangrove di Indonesia”.
Dilanjutkan dengan pembicara kedua Leonardus Herwindo- CEO Indika Nature dengan materi berjudul “Program IMPACT: dari Alam Indika untuk Masyarakat dan Lingkungan: Memperkuat Sosial Kemasyarakatan dan Konservasi untuk Keberlanjutan Mangrove”;
Pembicara ketiga Toddy M. Sugoto- Ketua Daerah Aliran Sungai, Biosfer dan Mangrove Kamar Dagang dan Industri Indonesia yang materinya berjudul “Peluang dan Tantangan dalam Program Mangrove untuk Masa Depan Bisnis Hijau”,
Pembicara keempat Sigit Sunarta, S.Hut., M.P.,M.Sc., Pd.D.-Dekan Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada, Yogyakarta yang memberi judul materinya “Restorasi Mangrove: Kolaborasi multikemitraan untuk mendukung Tata Kelola Mangrove yang Baik”
Untuk pembicara kelima sebagai penutup, ada Alejandro Litovsky – Pendiri dan CEO Earth Security yang memberi pemaparan berjudul “Membangun Ekosistem Mangrove hingga Carbon dan Food Storage untuk Keberlanjutan Manusia dan Ruang Hidup”.
Artikel ini sudah ditayangkan di : https://wartajakarta.com/indika-energy-selenggarakan-talkshow-melindungi-dan-merehabilitasi-mangrove-bersama-masyarakat-melalui-pemberdayaan-di-paviliun-indonesia-dubai-uea-2/